MAKALAH PERSEPSI
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Manusia adalah makhluk yang dilahirkan paling sempurna. Manusia memiliki
kemampuan kognitif untuk memproses informasi yang diperoleh dari lingkungan di
sekelilingnya melalui indera yang dimilikinya, membuat persepsi terhadap
apa-apa yang dilihat atau dirabanya, serta berfikir untuk memutuskan aksi apa
yang hendak dilakukan untuk mengatasi keadaan yang dihadapinya. Hal-hal yang
dapat mempengaruhi kemampuan kognitif pada manusia meliputi tingkat
intelejensi,kondisi fisik, serta kecepatan sistem pemrosesan informasi pada
manusia. Bila kecepatan sistem pemrosesan informasi terganggu, maka akan
berpengaruh pada reaksi manusia dalam mengatasi berbagai kondisi yang dihadapi.
Keterbatasan kognitif terjadi apabila terdapat masalah atau gangguan pada
kemampuan kognitif. Masalah yang dialami bisa terjadi sejak lahir, atau terjadi
perubahan pada tubuh manusia seperti terluka, terserang penyakit, mengalami
kecelakaan yang dapat menyebabkan kerusakan salah satu indera, fisik atau juga
mental.
Persepsi dalam arti sempit melibatkan pengalaman kita tapi secara psikis
pengertian itu tidaklah tepat. Tetapi lebih tepatnya persepsi merupakan proses
yang menggabungkan dan mengorganisir data-data indera kita ( penginderaan)
untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari di sekeliling
kita, termasuk sadar dengan diri kita sendiri. Dan didalam mempersepsi keadaan
sekitar maka kita harus melibatkan indra kita maka akan lahir sebuah argumen
yang berasal dari informasi yang dikumpulkan dan diterima oleh alat reseptor
sensorik kita sehingga kita dapat menggabungkan atau mengelompokkan data yang
telah kita terima sebelumnya melalui pengalaman awal.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar
belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1.
Apa pengertian dari persepsi?
2.
Apa saja bentuk-bentuk persepsi?
3.
Bagaimana proses persepsi yang benar?
4.
Apa saja macam-macam persepsi?
5.
Apa saja faktor-faktor yang
mempengaruhi persepsi?
6.
Apa aspek dan syarat terjadinya
persepsi?
7.
Apa pengertian dari kekonstanan
persepsi?
8.
Seperti apa konsep dan kesalahan
persepsi?
9.
Bagaimana cara agar dalam tim kerja
tercipta persepsi yang baik?
C.
Tujuan
Penulisan
Adapun tujuan yang ingin dicapai
adalah sebagai berikut:
1.
Mengetahui pengertian persepsi.
2.
Mengetahui dan memahami bentuk-bentuk
persepsi.
3.
Mengetahui dan mengerti proses
persepsi.
4.
Mengetahui macam-macam persepsi.
5.
mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi suatu persepsi.
6.
Memahami aspek dan syarat terjadinya
persepsi.
7.
Mengetahui pengertian dari
kekonstanan persepsi.
8.
Memahami dan mengerti konsep dan
kesalahan persepsi.
9.
Mengetahui dan hendaknya bisa
menerapkan cara agar dalam tim kerja tercipta persepsi yang baik.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Persepsi
Persepsi (dari bahasa Latin perceptio, percipio) adalah tindakan
menyusun, mengenali, dan menafsirkan informasi sensoris guna memeberikan
gambaran dan pemahaman tentang lingkungan. Persepsi meliputi semua sinyal dalam
sistem saraf, yang merupakan hasil dari
stimulasi fisik atau kimia dari organ pengindra. Seperti misalnya penglihatan
yang merupakan cahaya yang mengenai retina pada mata, pencium yang memakai
media molekul bau (aroma), dan pendengaran yang melibatkan gelombang suara. Persepsi bukanlah
penerimaan isyarat secara pasif, tetapi dibentuk oleh pembelajaran, ingatan,
harapan, dan perhatian Persepsi bergantung pada fungsi kompleks sistem saraf,
tetapi tampak tidak ada karena terjadi di luar kesadaran.
Persepsi adalah proses pemahaman ataupun pemberian makna atas suatu
informasi terhadap stimulus. Stimulus didapat dari proses penginderaan terhadap
objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan antar gejala yang selanjutnya diproses
oleh otak. Tujuan persepsi ialah memberikan gambaran internal mengenai
informasi dunia luar.
B.
Bentuk-Bentuk
Persepsi
Persepsi visual didapatkan dari indera
penglihatan.Persepsi ini adalah persepsi yang paling awal berkembang pada bayi,
dan mempengaruhi bayi dan balita untuk memahami dunianya.
Persepsi auditori didapatkan dari indera pendengaran
yaitu telinga.
Persepsi pengerabaan didapatkan dari indera taktil
yaitu kulit.
Persepsi penciuman atau olfaktori didapatkan dari
indera penciuman yaitu hidung.
Persepsi pengecapan atau rasa didapatkan dari indera
pengecapan yaitu lidah.
C.
Proses Persepsi
Alport (dalam Mar’at, 1991) proses persepsi merupakan suatu proses kognitif
yang dipengaruhi oleh pengalaman, cakrawala, dan pengetahuan individu.
Pengalaman dan proses belajar akan memberikan bentuk dan struktur bagi objek
yang ditangkap panca indera, sedangkan pengetahuan dan cakrawala akan memberikan
arti terhadap objek yang ditangkap individu, dan akhirnya komponen individu
akan berperan dalam menentukan tersedianya jawaban yang berupa sikap dan
tingkah laku individu terhadap objek yang ada.
Walgito (dalam Hamka, 2002) menyatakan bahwa terjadinya persepsi merupakan
suatu yang terjadi dalam tahap-tahap berikut:
1. Tahap
pertama, merupakan tahap yang dikenal dengan nama proses kealaman atau proses
fisik, merupakan proses ditangkapnya suatu stimulus oleh alat indera manusia.
2. Tahap kedua,
merupakan tahap yang dikenal dengan proses fisiologis, merupakan proses
diteruskannya stimulus yang diterima oleh reseptor (alat indera) melalui
saraf-saraf sensoris.
3. Tahap
ketiga, merupakan tahap yang dikenal dengan nama proses psikologik, merupakan
proses timbulnya kesadaran individu tentang stimulus yang diterima reseptor.
4. Tahap ke
empat, merupakan hasil yang diperoleh dari proses persepsi yaitu berupa
tanggapan dan perilaku.
D.
Macam-Macam Persepsi
Persepsi manusia terbagi dua, yaitu persepsi terhadap objek (lingkungan
fisik) dan persepai terhadap manusia (persepsi sosial).
1.
Persepsi terhadap lingkungan fisik
Persepsi
orang terhadap lingkungan fisik tidaklah sama, dalam arti berbeda-beda, karena
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
a.
Latar belakang pengalaman
b.
Latar belakang budaya
c.
Latar belakang psikologis
d.
Latar belakang nilai, keyakinan, dan harapan
e.
Kondisi factual alat-alat panca indera di mana
informasi yang sampai kepada orang itu adalah lewat pintu itu.
2.
Persepsi terhadap manusia
Persepsi
terhadap manusia atau persepsi sosial adalah proses menangkap arti objek-objek
sosial dan kejadian-kejadian yang kita alami dalam lingkungan kita. Setiap
orang memilki gambaran yang berbeda mengenai realitas di sekelilingnya. Dengan
kata lain, setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda terhadap lingkungan
sosialnya.
E.
Faktor Persepsi
Faktor
yang mempengaruhi persepsi:
1.
Faktor Internal yaitu faktor-faktor
yang terdapat dalam diri individu
a.
Fisiologis
b.
Perhatian
c.
Minat
d.
Kebutuhan yang searah / jawaban.
e.
Pengalaman dan ingatan..
f.
Suasana hati / emosi.
2.
Faktor Eksternal merupakan karakteristik
dari linkungan dan obyek-obyek yang terlibat didalamnya.
a.
Ukuran dan penempatan dari obyek atau
stimulus.
b.
Warna dari obyek-obyek.
c.
Keunikan dan kekontrasan stimulus.
d.
Intensitas dan kekuatan dari
stimulus.
e.
Motion atau gerakan.
3.
Faktor Lain
a.
Primary Effect : Pentingnya
Kesan Pertama
b.
Proximity (kedekatan geografis)
c.
Mutual liking : Manusia akan
lebih tertarik pada orang yang menyukainya dari pada orang yang tidak.
F.
Aspek-Aspek dan Syarat Terjadinya
Persepsi
Pada hakikatnya
sikap adalah merupakan suatu interelasi dari berbagai komponen, dimana
komponen-komponen tersebut menurut Allport (dalam Mar'at, 1991) ada tiga yaitu:
1.
Komponen kognitif
Yaitu
komponen yang tersusun atas dasar pengetahuan atau informasi yang dimiliki
seseorang tentang obyek sikapnya. Dari pengetahuan ini kemudian akan terbentuk
suatu keyakinan tertentu tentang obyek sikap tersebut.
2.
Komponen Afektif
Afektif
berhubungan dengan rasa senang dan tidak senang. Jadi sifatnya evaluatif yang
berhubungan erat dengan nilai-nilai kebudayaan atau sistem nilai yang
dimilikinya.
3.
Komponen Konatif
Yaitu merupakan kesiapan seseorang untuk bertingkah laku yang berhubungan
dengan obyek sikapnya.
Syarat Terjadinya Persepsi
Persepsi
terdiri atas : perhatian dan stimulus. Syarat Terjadinya Persepsi yaitu :
1. Adanya objek yang di persepsi (fisik/kealaman)
2. Alat indera atau reseptor (fisiologis)
3. Perhatian (psikologis)
1. Adanya objek yang di persepsi (fisik/kealaman)
2. Alat indera atau reseptor (fisiologis)
3. Perhatian (psikologis)
G.
Kekonstanan
Persepsi (Konsistensi)
Di dalam pembelajaran persepsi kita
perlu juga mengenal tentang kekonstanan persepsi (konsistensi), yaitu persepsi
bersifat tetap yang dipengaruhi oleh pengalaman. Kekonstanan persepsi tersebut
meliputi bentuk, ukuran, dan warna. Salah satu contoh kekonstanan persepsi,
yaitu ketika kita meminum susu di tempat yang gelap maka kita tidak akan
menyebut warna susu tersebut hitam, melainkan kita akan tetap menyebut warna susu
adalah putih meski di dalam kegelapan warna putih sebenarnya tidak tampak.
Begitu
pula saat kita melihat uang logam dari arah samping, kita tetap akan menyebut
uang logam tersebut berbentuk bundar. Padahal apabila kita melihat dari samping
maka sebenarnya kita melihat uang logam tersebut berbentuk pipih. Itulah yang
disebut dengan kekonstanan persepsi, kita memberikan persepsi terhadap suatu
objek berdasarkan pengalaman yang kita peroleh sebelumnya.
H. Konsep
dan Kesalahan Persepsi
1.
Konsep Persepsi
Persepsi
Seseorang artinya bagaimana persepsi yang dibuat oleh individu tentang individu
yang lainnya. Persepsi seseorang ini dipengaruhi oleh :
a.
Homo volens : manusia adalah mahluk yang
berkeinginan atau memiliki keinginan
b.
Adanya Teori Hubungan / sebab akibat misalnya : karyawan datang terlambat, dan atasan
mengasumsikan bahwa karyawan tersebut bangun kesiangan karna begadang sampai
larut malam, atau menyelesaikan pekerjaan hingga larut malam
c.
Persepsi Selektif yaitu
menginterprestasikan secara selektif apa yang dilihat seseorang
berdasarkan minat, latar belakang, pengalaman dan sikap seseorang.
d.
Efek Halo adalah membuat sebuah gambaran umum
tentang seorang individu berdasarkan sebuah
karakteristik
e.
Efek Kontras
yaitu eveluasi tentang karakteristik
seseorang yang dipengaruhi oleh perbandingan dengan orang lain yang baru
ditemui, yang mendapatkan nilai lebih tinggi atau lebih rendah untuk
karakteristik yang sama
f.
Proyeksi yaitu menghubungkan karakteristik diri
sendiri dengan individu yang lain
g.
Pembentukan Stereotip yaitu menilai seseorang
berdasarkan persepsi tentang kelompok di mana ia bergabung
2.
KesalahanPersepsi
Ada sejumlah kesalahan persepsi yang sering terjadi dalam mempersepsikan suatu stimulus / obyek tertentu.
Ada sejumlah kesalahan persepsi yang sering terjadi dalam mempersepsikan suatu stimulus / obyek tertentu.
a.
Stereotyping adalah mengkatagorikan
atau menilai seseorang hanya atas dasar satu atau beberapa sifat dari
kelompoknya. Stereotip sering kali didasarkan atas jenis kelamin, keturunan,
umur, agama, kebangsaan, kedudukan atau jabatan.
b.
Hallo effect adalah kecenderungan
menilai seseorang hanya atas dasar salah satu sifatnya.
c.
Projection merupakan kecenderungan
seseorang untuk menilai orang lain atas dasar perasaan atau sifatnya.
I.
Cara Agar Dalam
Tim Kerja Tercipta Persepsi yang Baik
1.
Ciptakan suasana tempat yang
senyaman mungkin, rapi dan bersih.
2.
Biasakan menerapkan prinsip 5S
(salam, senyum, sapa, sopan, santun) dalam kehidupan sehari-hari.
3.
Menerapkan prinsip kerja 5AS (keras,
cerdas, tuntas, ikhlas, puas)
4.
Saling menghargai dan memiliki sikap
empati.
5.
Bertanggung jawab.
6.
Menerapkan komunikasi efektif.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Persepsi merupakan proses yang menggabungkan dan mengorganisir data-data
indera kita ( penginderaan) untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita
dapat menyadari di sekeliling kita, termasuk sadar dengan diri kita sendiri.
Dan didalam mempersepsi keadaan sekitar maka kita harus melibatkan indra kita
maka akan lahir sebuah argumen yang berasal dari informasi yang dikumpulkan dan
diterima oleh alat reseptor sensorik kita sehingga kita dapat menggabungkan
atau mengelompokkan data yang telah kita terima sebelumnya melalui pengalaman
awal. Persepsi yang baik akan meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan, tetapi
persepsi yang kurang baik akan tidak memuaskan apabila tidak ada tanggapan dan
tindakan dari yang menerima persepsi.
B.
Saran
Dalam suatu pelayanan hendaknya ciptakan
suasana tempat yang senyaman mungkin, rapi dan bersih, Biasakan menerapkan
prinsip 5S (salam, senyum, sapa, sopan, santun), saling menghargai dan memiliki
sikap empati, bertanggung jawab, menerapkan komunikasi efektif. Setiap
persepsi senantiasa diarahkan pada hal-hal yang positif agar tercipta kerukunan
hidup antara satu dengan yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Asha.2012.Makalah
Persepsi. [Online http://spasi-spasiasha.blogspot.co.id]
diakses pada pukul 07.45 WIB tanggal 07 Juni 2017.
Hidayah,R.2016.Makalah
Persepsi dan Motivasi. [Online http://riskialfi4.blogspot.co.id]
diakses pada pukul 09.01 WIB tanggal 07 Juni 2017.
Tedjho.2012.Motivasi dan Persepsi. [Online https://tedjho.wordpress.com]
diakses pada pukul 07.47 WIB tanggal 07 Juni 2017.
Comments
Post a Comment